Sumbawa Besar, ppid.sumbawakab.go.id/16 Maret 2025 – Pemerintah Kabupaten Sumbawa memperingati Nuzulul Qur’an di Masjid Agung Nurul Huda, Sumbawa Besar. Acara ini dihadiri langsung oleh Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, M.P., dan Wakil Bupati, Drs. H. Mohamad Ansori, serta Forkopimda, Sekretaris Daerah, para Asisten, Kepala OPD, Kepala Kantor Kementerian Agama, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan jamaah sholat tarawih.
Dalam hikmah Nuzulul Qur’an, Ustadz Salim, S.Kom.I, menyampaikan bahwa peringatan ini merupakan momentum untuk mengingat turunnya Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Baqarah: 185:
"Bulan Ramadan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan sebagai penjelasan bagi petunjuk itu."
Ia mengajak masyarakat untuk menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman utama dalam kehidupan dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. "Melalui momentum ini, mari kita memohon ampun dan mengharap rahmat Allah agar kita dapat menjadi umat yang lebih baik, lebih bijaksana, dan lebih dekat dengan-Nya," tutupnya.
Dalam sambutannya, Bupati Sumbawa menekankan bahwa Nuzulul Qur’an adalah peristiwa penting dalam sejarah Islam, saat wahyu pertama diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril.
"Malam ini adalah malam turunnya Al-Qur’an, kitab suci yang menjadi pedoman hidup bagi seluruh umat manusia. Oleh karena itu, mari kita jadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari," ujar Bupati.
Lebih lanjut, Bupati mengingatkan bahwa kehidupan masyarakat Sumbawa selalu berlandaskan falsafah "Adat Barenti ke Syara’, Syara’ Barenti ke Kitabullah", yang berarti bahwa adat istiadat harus selalu berlandaskan pada ajaran Islam.
"Taqwa adalah takut kepada Allah dan malu untuk berbuat jahat, sebagaimana pepatah Sumbawa mengatakan: Ketaket Lako Nene, Kangila Boat Lenge. Ini adalah falsafah hidup masyarakat Sumbawa yang harus kita pegang erat," tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga menyinggung sejarah Masjid Agung Nurul Huda, yang merupakan peninggalan Kerajaan Sumbawa. Ia menegaskan bahwa arsitektur asli masjid ini akan terus dipertahankan sebagai simbol keislaman dan kebanggaan masyarakat Sumbawa.
"Masjid ini bukan hanya sekadar tempat ibadah, tetapi juga warisan sejarah yang akan terus kita jaga dan lestarikan," katanya.
Bupati juga menekankan bahwa iman dan taqwa merupakan kunci utama dalam membangun Sumbawa yang unggul, maju, dan sejahtera. Ia mengajak masyarakat untuk memakmurkan masjid dengan sholat berjamaah, terutama sholat subuh, dan mendorong anak-anak untuk ikut serta ke masjid sejak dini.
"Jika kita ingin Sumbawa menjadi daerah yang sejahtera dan makmur, maka kita harus membangun masyarakat yang beriman dan bertakwa. Mari kita bersama-sama berdoa agar Sumbawa menjadi daerah yang penuh berkah dan kesejahteraan," ajaknya.
Di akhir sambutannya, Bupati berharap agar masyarakat Sumbawa dapat terus bersatu dan bekerja sama dalam membangun daerah yang lebih baik.
"Mari kita jadikan momentum Nuzulul Qur’an ini sebagai pengingat untuk selalu berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Hadits. Dengan iman dan taqwa, kita akan membawa Sumbawa menuju masa depan yang lebih gemilang," tutupnya. (KH74)