BERITA DETAIL
PENINGKATAN KEWASPADAAN TERHADAP PENYAKIT TERNAK SAPI  LUMPY SKIN DISEASE (LSD)

PENINGKATAN KEWASPADAAN TERHADAP PENYAKIT TERNAK SAPI LUMPY SKIN DISEASE (LSD)

07 Februari 2023   355

Sumbawa, ppid.sumbawakab.go.id - Adanya indikasi merebaknya penyebaran penyakit hewan berupa virus  Lumpy Skine Disease (LSD) yang hanya menginveksi kerbau dan sapi di wilayah Provinsi NTB khususnya di Kabupaten Sumbawa, walaupun sampai sejauh ini belum ada kejadian yang luar biasa, namun demikian agar tidak menyebabkan kerugian yang besar bagi para peternak maka perlu adanya kewaspadaan dini.

Bupati Sumbawa melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan meminta kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak panic sambil tetap waspada dan selalu memantau kejadian-kejadian yang berindikasi pada penularan penyakit ini. Selain itu Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan diminta  agar segera mengambil langkah strategis diantaranya dengan memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat.

Mengantisipasi masuk dan tersebarnya penyakit ini di wilayah Kabupaten Sumbawa, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan memerintahkan Kepala UPT Prokeswan se Kabupaten Sumbawa untuk mengambil langkah-langkah pencegahan diantaranya melakukan pengecekan disentra-sentra peternak sapi dan kerbau serta segera melaporkan jika ditemukan tanda klinis yang mengarah pada LSD yang dapat berupa lesi kulit berupa nodul yang berukuran 1-7cm yang biasanya ditemukan pada daerah leher, kepala, kaki, ekor dan ambing, kemudian melaporkan setiap temuan tanda klinis yang mengarah pada LSD melalui iSIKHNAS, selanjutnya melaporkan konfirmasi hasil melalui iSIKHNAS atau modul validasi iSIKHNAS, selain itu diminta adar meningkatkan aktifitas petugas medik dan paramedik veteriner di Puskeswan untuk selalu memonitor kejadian penyakit hewan menular strategis dengan prinsip 3E yaitu Early Detection (deteksi dini), Early Respon (respon cepat) dan Early reporting (pelaporan cepat) sehingga memudahkan koordinasi dengan instansi terkait, yang terakhir agar terus meningkatkan pengawasan dan pengendalian lalu lintas hewan serta tetap berkoordinasi dengan stakeholder terkait.

Sebagai informasi, Penularan virus yang menyebabkan timbulnya LSD, dikarenakan adanya kontak langsung hewan yang sakit dengan yang sehat, lewat makanan atau minuman yang tercemar dan kemungkinan munculnya vector seperti nyamuk culicoides, lalat serta caplak. Selain itu Virus LSD dapat ditemukan dalam darah ternak 3 minggu setelah terpapar dan dapat ditemukan dalam semen sapi jantan enam minggu setelah terinfeksi.

Virus LSD ini tidak menular kepada manusia dan tingkat mortilitasnya rendah namun dengan tingkat morbiditas tinggi. Virus ini juga tidak menginfeksi kambing dan domba.

 Dampak dari penyakit ini pada hewan antara lain terjadi penurunan berat badan, penurunan produksi susu pada sapi perah, infertilitas, sterilitas pada sapi jantan, keguguran pada sapi bunting serta kerusakan pada kulit.