10 Desember 2021
339
Sumbawa (10/12/21) Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa, Drs. H. Hasan Basri, MM memimpin Pertemuan Konvergensi Penurunan Stunting Aksi 7 ( Pengukuran dan Publikasi Data) Tingkat Kabupaten Sumbawa Kegiatan. Kegiatan yang berlangsung di ruang rapat H. Hasan Umar Lantai 1 Kantor Bupati Sumbawa diikuti oleh Asisten 1 bagian Pemerintahan dan Kesra Varian Bintoro, S.Sos, M.Si, Diskominfotiksandi, Bapelitbang, Dinas Kesehatan, Dinas PU, Dinas Sosial, dan DPMD Kab. Sumbawa.
Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survey Pemantauan Status Gizi Kementerian Kesehatan menunjukkan sejak tahun 2013-2018, angka prevalensi Stunting di Kabupaten Sumbawa tergolong tinggi. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 angka stunting mencapai 37,2%. Hasil Survey Pemantauan Gizi 2017, Sumbawa menempati Urutan pertama tertinggi dari 10 Kabupaten lain di NTB sebanyak 41,82%. Walaupun di tahun 2018 dari hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) telah mengalami penurunan kejadian stunting sebesar 10% yaitu sebesar 31,53%.
Oleh karena itu, pemantauan status gizi balita dilakukan secara rutin sejak tahun 2019 yang dilakukan melalui kegiatan pekan penimbangan dianalisis melalui aplikasi pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (EPPGBM) didapatkan prevalensi balita stunting mengalami penurunan menjadi 10,58% dan mengalami fluktuasi yang tidak terlalu signifikan hingga Tahun 2021 mencapai angka 8.39% hasil pengukuran Bulan Agustus Tahun 2021.
H. Hasan Basri dalam arahannya menyampaikan bahwa meskipun angka balita stunting di Kabupaten Sumbawa sudah mulai terjadi penurunan, penanganan stunting harus tetap fokus dilakukan oleh semua pihak di Kabupaten Sumbawa dalam upaya mengantisipasi kondisi gizi kronis yang mengakibatkan anak tumbuh dengan kondisi yang tidak maksimal.
Melalui pertemuan Aksi 7 ini diharapkan hasil analisis data Pengukuran balita stunting melalui EPPGBM menjadi salah satu bagian penting dalam pengambilan setiap kebijakan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sumbawa.
Data hasil pengukuran pada aksi 7, berupa data panjang atau tinggi badan berdasarkan umur, digunakan untuk memutakhirkan data status gizi pada e-PPGBM.
Analisis hasil pengukuran tersebut kemudian dipublikasikan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam gerakan bersama untuk percepatan pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Sumbawa. Publikasi balita stunting tidak dimaksudkan untuk mempublikasikan informasi personal dari anak stunting dan atau keluarganya.
Publikasi hasil analisis data pengukuran disusun untuk dua tingkatan yaitu di tingkat kabupaten/kota, serta di tingkat kecamatan.
Publikasi tingkat kabupaten/kota dilakukan dengan maksud menginformasikan perkembangan jumlah kasus dan prevalensi stunting yang dirinci per kecamatan. Sementara publikasi tingkat kecamatan menginformasikan perkembangan prevalensi stunting yang dirinci per desa. Selain tingkat prevalensi, publikasi di kedua tingkatan tersebut memuat informasi hasil analisis. Hasil analisis tersebut setidaknya mencakup:
1. Faktor determinan yang utama
2. Perilaku-perilaku kunci yang masih bermasalah
3. Kelompok sasaran yang berisiko